Jakarta – Suka cita terpancar pada Vera Umbara selaku ketua umum Bhinneka Tionghoa Nasionalis Indonesia (BTNI). Melihat antusias umat beragama lainnya, turut menghadiri perayaan Waisak di sekretariat BTNI, sabtu siang (8/6).
Suasana acara tri suci Waisak pun, terasa penuh khidmat. Saking luar biasa, membuat Erros Djarot selaku pendiri BTNI kagum dan bangga. Ungkap budayawan dan politikus ini, “Sampai saya seminggu dilarang melihat tempat ini. Ternyata sungguh luar biasa perayaan Waisak tahun ini,”
Salah satu rangkaian acara perayaan Waisak, saat dua tarian – Seribu Tangan dan Tulip, dikemas begitu apik. Sehingga memukau seluruh tamu undangan.
Dikatakan Vera Umbara didampingi Andry Gunawan selaku sekjen BTNI, kedua tarian itu memiliki makna. Bahwa ajaran Budha selalu berbuat baik dan penolong pada siapapun. Meski berada dalam kondisi gelap dan kotor. Tetap selalu bersinar dan menampakkan cahayanya.
“Semangat dan prinsip Sidharta Gautama menjadi cermin BTNI dalam bersosialisasi di masyarakat. Karena banyak ajaran dari pendiri agama Budha itu, dapat menjadi tuntunan antar umat beragama dan bermasyarakat sampai saat ini,“ papar Vera Umbara.
Sedangkan Andry Gunawan selaku sekjen BTNI turut menambahkan, kebhinnekaan beragama di BTNI kian baik terjalin. Sehingga menguatkan toleransi antar sesama agama di tanah air.