Jakarta – Lemahnya hukum di Indonesia, membuat Tsania tidak habis pikir putusan Pengadilan Agama Cibinong yang memberinya hak asuh atas dua anak, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan sampai saat ini, Atalarik Syah mampu mempertontonkan ‘kekuatannya’ diatas putusan yang telah berkekuatan hukum.
Linangan air Tsania Marwa terlihat jelas. Seolah siksa batin teramat sangat begitu mendera dirinya. Ia pun menyeka airmata. Seraya dikatakannya, akan terus berjuang memperoleh keadilan.
Karena itu, Tsania Marwa menyinggung para pihak, termasuk ‘mencolek’ Presiden Jokowi untuk melihat kasusnya. Agar dirinya dapat kembali berkumpul dengan dua anak, yang direbut Atalarik dengan kebohongan pada orangtua Tsania Marwa, saat membawa kedua anaknya pergi.
Tsania Marwa mengaku sangat kecewa dengan kebohongan mantan suami. Persisnya saat Atalarik datang ke rumah orangtuanya. Dan mengajak kedua anaknya makan pizza. Sejak itu, kedua anaknya – Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira tidak dikembalikan lagi pulang ke rumah orangtua Tsania Marwa.
“Saya merasa tidak mendapat keadilan dari putusan hak asuh berkekuatan hukum tetap. Saya tidak mengetahui bagaimana perkembangan mereka,” papar sulung dari dua bersaudara berorangtua Moh. Rifat Tadjoedin dan Silvia Mahrie.
Sejak saat itu, Tsania Marwa tidak percaya apapun alasan Atalarik untuk kepentingan kedua anaknya. Salah satunya minta tanda tangan Tsania Marwa untuk pembuatan paspor kedua anaknya.
Diakui Tsania Marwa, dirinya selama diam. Dan mengikuti penerapan yang dilakukan Atalarik Syah untuk menjenguk anaknya hanya di sekolah.
“Aku hanya cuma bisa ketemu di sekolah, yang waktunya enggak sampai satu jam. Itupun pada jam istirahat. Sungguh menyiksa batin. Sempat ada keinginan mati, setelah muncul pemikiran macam-macam. Buat apa hidup, anak-anak gak sama saya,” sedih Tsania Marwa.
Bagi Tsania Marwa dipisahkan dari anak sungguh berat untuk seorang ibu. Terlebih sosok ibu yang melahirkan dan penuh perjuangan saat melahirkan anaknya.