PalembangMenyandang profesi sebagai penagih utang, nyawa Anton Eka Saputra (25) melayang di tangan Antoni, pemilik toko Distro pakaian Anti Mahal di Sukarami Palembang. Leher belakang kepala korban awalnya dipukul 3 kali dari belakang pakai kunci pas oleh Kalf. Kemudian diikuti oleh Antoni turut menganiaya korban sampai akhirnya meninggal.

Namun Pongki Saputra mengaku hanya memukul sekali, dan menandang tubuh korban. Hal itu dikatakannya, untuk memastikan kematian Anton Eka Saputra.

Begitupun Pongki Saputra, belum seutuhnya dipercaya Polrestabes Palembang. Karena Kalf dan Antoni kini masih buron. Dalam hal ini, Kalf adalah adik ipar Antoni. Sementara Pongki Saputra merupakan teman Kalf.

Diakui Pongki Saputra, dirinya diajak Kalf untuk membunuh Anton Eka Saputra, atas rencana Antoni. Alasannya karena dianggap korban berlaku tidak baik pada Antoni.

Pertemuan Pongki Saputra dengan Antoni dan Kalf dilakukan di Distro pakaian Anti Mahal. Lalu disusun rencana untuk mengeksekusi Anton Eka Saputra yang memiliki tubuh tinggi besar.

Disepakati untuk eksekusi dilakukan, Pongki Saputra dan Kalf berperan seolah sedang membeli baju. Lalu Antoni menghubungi Anton Eka Saputra untuk datang ke rukonya.

“Korban sempat melihat kita,” jelas Pongki Saputra.

Barulah disaat Anton Eka Saputra sedang berbicara dengan Antoni dekat meja kasir, Kalf dari belakang memukul korban dengan kunci pas. Seketika Anton Eka Saputra jatuh lunglai. Lalu diikuti Antoni dengan ikut menganiaya tubuh Anton Eka Saputra dengan tangannya.

Pongki Saputra hanya melihat korban sudah tidak bergerak lagi. Sehingga Pongki dan Kalf menggotong korban ke belakang ruko. Lalu di tanam ke tanah dengan kedalaman 40 cm. Setelah itu dicor dengan semen atas perintah Antoni.

Pongki pun dititipkan handphone milik korban. Pelaku ini kemudian melarikan diri ke Batam. Namun sinyal hp milik Anton Eka Saputra terlacak polisi. Sehingga Pongki ditangkap tanpa perlawanan.

Dari keterangan Pongki. Diketahui niat membunuh yang direncanakan Antoni, karena bunga uang 10 juta terlalu tinggi, yang dipinjamnya di koperasi tempat Anton Eka Saputra bekerja. Karena korban tidak bisa mengikuti kemauan Antoni. Sampai akhirnya terjadi cekcok melalui handphone.

Antoni tinggalkan rumah mewah

Semula tidak ada kecurigaan jasad Anton Eka Saputra ditanam lalu di cor di ruko milik Antoni. Padahal sejak keluarga korban melaporkan kehilangan keluarga ke polisi pada 8 juni 2024, belum ada petuntuk menguatkan korban terakhir berada di toko milik Antoni.

Namun Polsek Sukarami menyusuri seluruh nasabah yang akan ditemui korban. Salah satunya mencurigai Antoni, handphone miliknya tidak dapat dihubungi.

Teka teki keberadaan Anton Eka Saputra. Setelah polisi melihat dari celah rolling door ada pisau berlumuran darah. Setelah dibuka paksa, akhirnya jasad Anton Eka Saputra ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Tanpa buang waktu, tim reserse Polrestabes Palembang menyambangi kediaman Antoni, yang tidak jauh tempat tinggalnya dari toko distro pakaian Anti Mahal miliknya. Namun rumah besar dan mewah itu kosong.

Menurut tetangga rumah Antoni kosong, satu hari setelah korban di eksekusi mati. Antoni memboyong istri dan anaknya, termasuk pembantu yang selama ini bekerja dengannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here