Jakarta – Busana serba ‘setan’ menjadi daya tarik tersendiri di cafe White Rabit Pantai Indak Kapuk, Jakarta kamis malam (31/10). Lucu dan menggemaskan. Ada kampak menancap di kepala, sementara yang menggunakannya lalu lalang dengan ekspresi ‘dingin’.
Bahkan diantara banyaknya busana serba setan dari pengunjung dan karyawan cafe itu, menjadikan daya tarik tersendiri. Diantaranya berfoto ria dengan si ‘setan’ tersebut.
Termasuk dengan penampilan Icha Yang. Makin membuat suasana acara bertambah meriah. Seperti diakui Icha Yang, dirinya mempersiapkan eventnya itu lebih spesial, baik dari kostum dan materi lagu mandarin yang dinyanyikan.
Tampil kelima dalam setahun
Tuntas menyanyikan 10 lagu mandarin, Icha Yang seakan tidak ingin beranjak dari panggung. Penyanyi asal kelahiran Jember (Jawa Timur), seperti paham keberadaan dirinya masih dibutuhkan.
Ia pun memenuhi permintaan tambah lagu yang diminta pengunjung. Termasuk memberikan performance penampilannya dengan goyang ‘menggoda’.
“Dengan White Rabit tampil sudah yang kelima dalam satu tahun ini. Karena tempatnya baru di renovasi, jadi Icha tidak dengan full band. Hanya dengan organ tunggal saja,” paparnya tersenyum.
Namun tidak menjadi kendala untuknya tampil di panggung. Hanya dalam dua kali latihan, Icha Yang mampu maksimal memberikan suguhan performance terbaiknya.
Terlihat kemampuan Indra sebagai pemain keyboard, mampu mengimbangi kelincahan Icha Yang melantunkan lagu mandarin dengan tempo tinggi. Beat berat kian menjadikan Icha Yang tertantang menunjukkan kualitas vokalnya.
“Buat Icha akan dipertahankan kalau nantinya pakai organ tunggal lagi. Karena yang menjadi kendala di pemikiran Icha tadinya, bagaimana pemain keybooard tampil membawakan lagu Mandarin,” puas Icha.
Kepuasan Icha Yang sejalan dengan persiapan yang dilakukan cafe White Rabit. Penataan lampu dan venue yang tertata baik, membuat acara Hallowen malam itu menjadi kesan indah tersendiri.