Jakarta – Kenangan sosok Benyamin Sueb begitu terasa, saat para peserta memilih lagu wajib betawi. Seakan kembali mengingatkan legenda Betawi itu semasa hidupnya.
Bahkan salah satu peserta, begitu kental nyanyi ala almarhun Benyamin. Baik vokal dan gaya panggungnya.
Malam itu, suasana Betawi ala mpok dan ncank, juga hadir dengan balutan busana khas. Melayang pada lamunan pada Betawi tempo doeloe.
“DPC PAPPRI sebagai penyelenggara acara ini, tidak menutup kemungkinan akan adakan nantinya bersipat nasional. Sekaligus ajang ini diharapkan sebagai agenda tahunan,” papar Hendri ketua DPC PAPPRI Kepulauan Seribu.
Sebagai DPC PAPPRI baru, Hendri merasa agenda acara ini, memiliki makna dalam melestarikan budaya daerah. Sehingga saat diadakan kegiatan, banyak respon positip dari berbagai kalangan selain peserta.
Terbukti saat agenda lomba lagu Betawi diadakan, respon peserta sejabodetabek sangat membludak, mengirimkan video lagu betawi ke panitia. Dan panitia akhirnya memilih peserta yang berhasil lolos dengan penyeleksian ketat.
“Banyak yang bagus. Akhirnya hanya 18 peserta terpilih lolos granf final malam ini. Puncak finalnya 22 November di Gedung Arsip Nasional,” jelas Hendri.
Untuk lebih menjadikan spesial acara nantinya, panitia penyelengara mengemas para peserta layaknya sebagai ajang di televisi. Yakni memberi latihan vokal dan busana ke para peserta menuju final lomba lagu betawi PAPPRI.
“Peserta yang menang nantinya, selain uang dan piala, kita buatkan singgle lagu,” ujar Ayu Soraya selaku wakil ketua DPP PAPPRI.