Jakarta – Duta Besar dan berkuasa penuh Belarus di Indonesia, puas dengan jalannya pemilihan presiden di Belarus. Yakni tertib dan aman, serta tidak ada pelanggaran. Sehingga pada 5 Februari (2025), hasil akhir pemungutan suara akan ditentukan untuk Presiden Belarus terpilih.
Kedutaan Besar Republik Belarus di Jakarta (Indonesia), memberi respon positip pada pemilihan presiden di Belarus. Hal ini disampaikan DR. RAMAN RAMANOUSKI selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Belarus di Indonesia.
Dalam penjelasannya mengutip konferensi pers pada 27 Januari dari Ketua CEC (Komisi Pemilihan Umum Pusat), Igor Karpenko mengatakan tidak ada keluhan dari warga maupun pengamat adanya pelanggaran dalam pemilihan Presiden di Belarus.
Sesuai ketentuan konstitusi di Belarus, pemilihan suara dapat diberikan pada seseorang yang merupakan warga kelahiran di Belarus, dan berusia 40 tahun ke atas serta memenuhi syarat memilih. Selain itu, telah tinggal di Belarus setidaknya selama 20 tahun sebelum Pemilu. Serta belum mempunyai kewarganegaraan asing atau izin tinggal.
Dalam hal ini, 6,9 juta warga Belarusia dimasukkan dalam daftar pemilih. Sejalan dengan undang-undang nasional Belarus, pemilu dianggap sah jika
lebih dari 50 persen warga negara yang termasuk dalam daftar pemilih memberikan suara mereka.
“Presiden dianggap terpilih, jika seorang calon didukung oleh lebih dari setengahnya dari pemilih yang ikut serta dalam pemungutan suara,” papar DR. RAMAN RAMANOUSKI.
Untuk itu, dari 5325 TPS telah memperoleh hasil. Dan petahana Presiden Aleksander Lukashenko mendapat suara terbanyak sebesar 86,82% .
Pemungutan suara awal berlangsung dari tanggal 21 hingga 25 Januari 2025 di Belarus. Menurut Igor Karpenko selaku ketua CEC, “Kampanye dilakukan sesuai dengan amandemen konstitusi dan aturan Pemilihan Republik Belarus, dalam jadwal yang ditentukan oleh undang-undang, sesuai rencana kalender kegiatan organisasi, baik dari persiapan dan pelaksanaan pemilu yang disetujui oleh CEC.”
Tingginya partisipasi partai politik dan masyarakat serta asosiasi buruh dalam proses pemilu di Belarus, lebih baik dari sebelumnya. Sehingga pemilihan Presiden Belarus berlangsung lancar dan aman.

Terbukti dari 44.361 warga Belarus sebagai pemantau pemilu, maka 35 ribu di antaranya mewakili asosiasi publik dan partai politik. Tidak menemukan adanya pelanggaran peraturan perundang -undangan, yang dapat mempengaruhi kampanye pemilu.
Khusus untuk pemilih penyandang disabilitas, diberikan fasilitas bantuan yang diperlukan di TPS. Baik berupa bahan informasi tentang calon presiden dalam huruf Braille, serta stensil untuk mengisi sendiri surat suara kertas diproduksi untuk orang buta.
Dari 85,7% jumlah pemilih dalam pemilihan Presiden di Belarus, 86,82% pemilih memberikan suara mereka mendukung Aleksander Lukashenko.
Berdasarkan hasil sementara sebagai berikut: Aleksandr Khizhnyak (1,74%) – Aleksander Lukashenko (86,82%) – Anna Kanopatskaya (1,86%) – Oleg Gaidukevich (2,02%) dan Sergei Syrankov (3,21%).
Presiden Aleksander Lukashenko mendukung pelaksanaan pemilu, lebih tertata baik dengan mengundang semua pihak untuk terlibat dalam pemilihan presiden Belarus untuk masa bakti 2025 – 2029. Dan tercatat 486 pengamat asing (internasional) berasal dari 52 negara dari berbagai wilayah di dunia, termasuk Amerika, Eropa, Asia dan Afrika memantau pemilu di Belarus
Proses pemilu turut diliput oleh 331 jurnalis asing, mewakili media terkemuka dunia dari 23 negara. Dengan demikian Belarus menunjukkan keterbukaan dan transparansi, dan mengakreditasi semua jurnalis asing yang menyampaikan pendapat mereka pada pemilu tersebut.
“Media diberi kesempatan untuk memantau pemilu di seluruh negeri, termasuk di unit militer, atau mengunjungi wilayah terdekat perbatasan negara. Serta mengikuti seluruh tahapan proses pemilu, antara lain merekam dan mengambil gambar penghitungan suara,” ujar DR. RAMAN RAMANOUSKI.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Shanghai Nurlan Yermekbayev, yang memimpin misi pemantauan pemilu menjelaskan, “Pemilihan Presiden Belarus berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional dan internasional.”
Sementara pendapat positip diberikan oleh
Yermekbayev selaku Presiden Parlemen Pan-Afrika Fortune Charumbira, yang memimpin delegasi pemantau parlemen Afrika, mengatakan tingkat pengorganisasian pemilu di Belarus sangat tinggi. Sehingga pemilihan umum berlangsung bebas, adil, legal, demokratis dan memenuhi semua persyaratan hukum.”