JakartaDiakui David Koeswoyo saatnya kini menuntaskan masalah, yang selama ini menghimpit diri dan keluarganya menderita puluhan tahun. Apapun kendala dan cara cara cara ‘kotor’, tidak akan membuatnya bergeming takut apalagi mundur.

Raut wajah David Koeswoyo kini lebih tenang. Biasanya seperti diakui bungsu dari dua bersaudara berorangtua Yon Koeswoyo dan Sutrini akrab disapa Susi, stres menjadi hari hari yang dijalani hidupnya.

Hanya saja, dirinya belum bisa fokus untuk berkarya sebagai musisi.  Meski lonjakan hati kembali seperti dulu, sudah bermain dalam angan dan impiannya.

“Saya ingin masalah yang terjadi beres dulu. Pikiran saat ini masih terpecah dengan masalah ini,” papar David Koeswoyo mengenai rencananya aktip di dunia hiburan.

Untuk itu, David menyerahkan pada Askhar Wijaya Subiyanto SH selaku kuasa hukumnya, mengambil tindakan tegas pada para pihak yang ‘bermain’ dengan masalah keluarganya. Tanpa terkecuali termasuk dengan BA, sebagai sumber penyebabnya.

Propam ?

“Kita telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Salah satunya tentang pengalihan sertifikat dari nama almarhum ke BA. Sementara obyek (rumah) diperoleh almarhum Yon Koeswoyo sebelum mengenal BA. Sehingga merugikan dua anak almarhum dan almarhumah Bu Susi sebagai istri sah,” papar Askhar.

Selain itu, Askhar mempertimbangkan akan lapor ke Propam tentang SP2 Lidik yang dikeluarkan Polres Jakarta Timur. Karena dirasakan sangat janggal dan patut dicurigai.

“Kalau mau jujur, tidak ada alasan di SP2 Lidik kan oleh Polres Jakarta Timur. Sementara data yang kita sampaikan, bisa di proses sampai Pengadilan,” heran Askhar.

Karena itu, Askhar merasa hal ini menjadi pertimbangannya akan ke Propam. Agar siapapun masyarakat dan atau pencari keadilan, memperoleh persamaan dan perlindungan hukum.

Ditegaskan Askhar, kliennya ingin masalah yang terjadi terang benderang. Dalam hal ini, pihaknya menyerahkan pihak kepolisian apapun hasilnya yang menangani kasus ini.

“Kita punya data dan bukti. Jadi silahkan di proses ke Pengadilan. Agar keadilan dapat ditegakkan sebenar benarnya melalui putusan Hakim,” ujar Askhar.

Halalkan Cara

Tindakan yang dilakoni wanita kedua Yon Koeswoyo itu, terbilang sangat licik dan menghalalkan berbagai cara. Hanya demi keinginan menguasai harta dan ambisi, ingin memperoleh pengakuan sebagai istri sah Yon Koeswoyo.

Berbagai cara dilakukan wanita kedua Yon Koeswoyo itu, untuk menguasai harta peninggalan almarhum dari kedua anak dan istri sah (Sutrini) yang diperoleh sejak tahun 1990.

David tidak menyangka ulah licik wanita kedua Yon Koeswoyo itu. Karena membuat ibu kandungnya syok sampai jatuh sakit lalu meninggal dunia.

Ditegaskan David, terlalu banyak tindakan BA sudah sungguh keterlaluan. Untuk itu, David tidak ada lagi kompromi,  dan tidak akan mengalah.

“Kalau dikatakan menikah, keluarga Koeswoyo tidak ada yang tahu, atau menghadiri pernikahan mereka. Selama ini, kita tahunya mereka hidup bersama,” jelas David.

Bahkan, “Almarhumah mama saya hanya tahu mereka pacaran saja. Dan seluruh keluarga besar Yon Koeswoyo juga tidak ada yang tahu kalau mereka menikah. Silahkan di konfrontir kok di seluruh keluarga besar Yon Koeswoyo, biar tidak katanya dan katanya” ungkap David.

David heran dengan adanya buku nikah BA dan almarhum Yon Koeswoyo. Terutama kemampuannya memiliki buku nikah, terbit dari KUA Matraman Jakarta Timur.

“Sungguh lucu dan menggelikan. Dinyatakan di buku nikahnya, bahwa almarhum papa statusnya perjaka dan mahasiswa. Padahal waktu sama BA itu, papa usianya 52 tahun,” tawa David pada ‘canda’ di buku nikah versi BA.

Akhirnya dibulan Juli tahun 2018, kakak David, Garry Koeswoyo, mencari keabsahan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here